Mengapa diriku mengarah padamu?
dari yang terlihat...
Kamu ada tapi
terasa lebih tiada dari
kenyataannya...
Ah, bahkan perasaanku saja sudah bisa mengira,
bahagia di dekatmu seperti ini
Bukan untuk selamanya...
Semesta semestinya tahu,
menoleh pada yang selain kamu bukan keahlianku...
Semesta sudah pasti tahu,
memang langkahku tak seharusnya mengarah
padamu...
Hujan dan Teduh
cemburu dalam harapan yang
tertumpuk oleh sesak dipenuhi
ragu...
Terlalu banyak ruang yang tak bisa
aku buka...
Dan, kebersamaan cuma
memperbanyak ruang tertutup...
Mungkin, jalan kita tidak
bersimpangan...
Ya, jalanmu dan
jalanku...
Meski, diam-diam, aku
masih saja menatapmu dengan
cinta yang malu-malu...
Aku dan kamu, seperti hujan dan
teduh...
Pernahkah kau mendengar
kisah mereka?
Hujan dan teduh
ditakdirkan bertemu, tetapi tidak
bersama dalam perjalanan...
Seperti itulah cinta kita, seperti menebak langit abu-abu...
Mungkin, jalan kita tidak
bersimpangan....
Cinta yang Agung
Ketika ketika kamu menitikkan air mata
Dan masih peduli terhadapnya
Adalah ketika dia tidak memperdulikanmu
Dan kamu masih menunggunya dengan setia
Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain
Dan kamu masih tersenyum sembari berkata...
Aku turut bahagia untukmu
Apabila cinta tidak berhasil...
Bebaskan dirimu...
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya
Dan terbang ke alam bebas lagi...
Ingatlah...
Bahwa kamu mungkin menemukan cinta
Dan kehilangannya...
Tapi ketika cinta itu mati...
Kamu tidak perlu mati bersamanya...
Orang terkuat bukan mereka yang selalu menang...
Melainkan mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh...
0 komentar:
Posting Komentar